Logo Queens Park Rangers (Gambar: Sporkom) |
London (WASIT) --- Klub Liga Utama Inggris Queens Park
Rangers telah diberitahu bahwa mereka beresiko ditolak memasuki kompetisi
strata kedua Inggris Championship jika mereka menolak membayar denda akibat
melanggar peraturan-peraturan Financial Fair Play.
Jumlah estimasi denda itu sebesar 40 juta pound, namun
situasi bagi klub London Barat QPR, yang dimiliki pengusaha Malaysia Tony
Fernandes, dapat menjadi lebih buruk jika mereka terdegradasi dari Liga Utama
Inggris menurut ketua eksekutif Football League Shaun Harvey.
QPR dilaporkan menelan kerugian sekitar 60 juta pound pada
musim lalu, ketika mereka promosi dari Championship dan akan mendapat denda
dari Football League sebsar 40 juta pound karena melanggar peraturan-peraturan
Financial Fair Play yang dirancang untuk mencegah klub-klub menghabiskan dana
lebih besar daripada yang mereka dapatkan.
Harvey mengatakan pada Selasa bahwa peraturan-peraturan
Football League akan tetap diterapkan kepada QPR meski mereka telah promosi dan
mengatakan bahwa masih mungkin, seandainya mereka terdegradasi, klub akan
ditolak untuk kembali ke kompetisi strata kedua jika mereka tidak memenuhi
kewajibannya pada tenggat waktu 1 Desember, di mana mereka harus membayar
denda.
Saat ditanyai apakah larangan itu merupakan "opsi
nuklir," Harvey, yang berbicara di konferensi Soccerex di Manchester,
berkata, "Secara teori itulah posisinya, namun saya akan berharap ada
resolusi panjang bahkan sebelum opsi itu dipertimbangkan."
"Kami puas bahwa kami masih memiliki kemampuan di bawah
regulasi-regulasi kami untuk mendakwa mereka karena melanggar
peraturan-peraturan kami selagi mereka masih merupakan anggota."
"Satu hal yang pasti adalah sebagian besar klub (di
Liga Utama Inggris) akan kembali menjadi klub Football League."
"Sekarang QPR tentu saja akan berharap hal itu tidak
terjadi untuk beberapa pertimbangan alasan. Namun peluang-peluang mereka akan
perlu kembali ke Football League terlipat pada suatu saat di masa yang akan
datang."
"Tentu saja, tiga dari 20 klub saat ini yang berada di
Liga Utama Inggris akan berada di Football League musim depan," tambahnya.
Klub-klub yang berkompetisi di Championship pada musim lalu
memiliki waktu sampai 1 Desember untuk menyelesaikan urusan-urusan keuangan
mereka untuk musim lalu, di mana Football League mengumumkan tindakan apapun
sebulan kemudian."
Semua uang dari denda-denda FFP akan disalurkan melalui amal
setelah Liga Utama Inggris memblok distribusi ulang uang di antara sisa anggota
Championship.
Pada Mei, Fernandes menegaskan klubnya akan menentang denda
apapun, dengan berkata, "Akankah kami menentang denda? Apa yang Anda
pikirkan? Setelah semua yang telah kami lalui, itulah nama tengah saya -
Memperjuangkannya Fernandes."
"Pandangan saya konsisten, merupakan hal yang tidak
adil untuk klub yang terdegradasi sebab perbedaan gaji - antara Liga Utama
Inggris dan Championship - merupakan hal yang mustahil. Seharusnya ada periode
waktu bagi klub-klub untuk memperbaiki gaji-gaji mereka."
"Jika kami berada di Championship selama dua tahun
dengan tagihan gaji itu tidak akan tepat. Saya menyukai FFP, namun tidak adil
bagi klub yang terderadasi."
QPR mencatatkan kerugian sebsar 65,4 juta pound pada musim
2012/2013 dan diramalkan mengalami kerugian dengan angka serupa pada musim lalu,
demikian AFP. (HP)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar